Senin, 11 April 2011

Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam

Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam


“Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung” (Al qalam : 4). Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan ? jawaban pertanyaan ini jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan aksesoris sepertipakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak, memperbaiki dengan akhlak islami.
Yang disebut terakhir ini tentunya bukan decak kagum manusia yang dicari, namun karena kesadaran agamanya menghendaki demikian dengan disertai harapan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kalaupun penampilannya mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya kepada Allah karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.
ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK
Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian.”, dan lain-lain.
Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.

Senin, 28 Februari 2011

Kaum jahiliyah berdoa kepada para wali dan orang-orang shalih

Sesungguhnya orang-orang jahiliyah mempersekutukan Allah swt dengan cara berdoa dan beribadah kepada orang-orang shalih. Tujuannya untuk mencari syafaat mereka di sisi Allah. Karena mereka menyangka bahwa Allah dan orang-orang shalih mencintai akan hal itu. Sebagaimana Allah berfirman

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan. Dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah” (Yunus: 18)

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), 'Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya'” (Az-Zumar: 3)
Dan ini merupakan perkara yang paling besar, yang Rasulullah saw telah menyelisihi mereka. Lalu Beliau saw datang dengan membawa misi al-ikhlas (tauhid). Dan mengabarkan bahwa keikhlasan itu merupakan ajaran Allah swt dimana Allah swt telah mengutus semua rasul-Nya dengannya. Dan tidaklah akan diterima amalan, kecuali dari seorang yang ikhlas. Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu yang mereka (orang-orang jahiliyah) anggap baik, sungguh Allah swt telah mengharamkan surga baginya dan menjadikan neraka sebagai tempat tinggalnya.
Ini adalah perkara yang menyebabkan manusia terbagi menjadi dua golongan, yaitu mukmin dan kafir. Dari sinilah terjadi permusuhan dan karenanyalah disyariatkan jihad, sebagaimana Allah swt berfirman,

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ

“Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah (kesyirikan) dan agama ini seluruhnya hanya untuk Allah” (Al-Anfaal: 39)
Diambil dari Masaail Jahiliyyah, Syaikh Muhammad At-Tamimy